Radiator
merupakan salah satu bagian penting dari Sistem Pendingin Mobil, dimana cairan
pendingin ditampung, didinginkan dan didistribusikan ke seluruh jalur sirkulasi
sistem pendingin.
Agar seluruh
sistem pendingin dapat bekerja secara maksimal, maka selain melakukan perawatan berkala, jenis cairan yang
ditampung didalam radiator untuk didinginkan dan bersirkulasi pun tidak boleh
sembarangan.
Lalu bagaimana cara memilih jenis cairan radiator yang tepat? Untuk mempermudah Anda dalam menentukan pilihan, maka serangkaian perbandingan telah dilakukan dengan menggunakan alat bantu: Thexton No.106. Dalam test perbandingan ini, air minum kemasan dipilih untuk mewakili air ledeng, beserta 3 jenis coolant yang umum beredar di pasaran, yaitu : Radiator Super Coolant , Radiator Coolant dan Antifreeze & Coolant
Lalu bagaimana cara memilih jenis cairan radiator yang tepat? Untuk mempermudah Anda dalam menentukan pilihan, maka serangkaian perbandingan telah dilakukan dengan menggunakan alat bantu: Thexton No.106. Dalam test perbandingan ini, air minum kemasan dipilih untuk mewakili air ledeng, beserta 3 jenis coolant yang umum beredar di pasaran, yaitu : Radiator Super Coolant , Radiator Coolant dan Antifreeze & Coolant
Air Putih
(Aqua)
Setelah
dilakukan tes menggunakan Thexton, ternyata tak satu pun bola berwarna pada
tabung Thexton mengambang. Artinya air putih akan mendidih sebelum suhu
parameter terendah alat ini, yaitu 118º C.
Pada suhu
85º C, air putih yang dipanaskan mulai menghasilkan gelembung-gelembung udara
kecil, pertanda mulai mendidih. Hal ini perlu dihindari, sebab dengan timbulnya
gelembung atau buih ini membuat sirkulasi pendinginan menjadi kurang maksimal.
Jadi dapat
disimpulkan walaupun penggunaannya sangat ekonomis (murah), namun penggunaan
air sebagai cairan pendingin kurang efektif karena rendahnya titik didih,
terbentuknya gelembung yang dapat menyebabkan korosi atau karat, dan kandungan
magnesium serta kalsium yang umum terdapat pada air dan mengendap pada dinding
jalur sirkulasi sistem pendingin.